Sebanyak 120 masyarakat Malaysia yang tergabung dalam Persatuan Sejarah Malaysia-Kedah (PSMK) mengunjungi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Jumat (3/6). Kunjungan ini diterima langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC di ruang Balai Senat Unsyiah.
Dalam sambutannya, Ketua PSMK, Dato Dr Haji Wan Samsuddin Bin Moh Yusof mengatakan, kunjungan silaturahmi ini sebagai bentuk mengenal Aceh lebih dekat sebagai daerah yang pernah berjaya secara ekonomi, politik dan juga penyebar agama Islam. Kunjungan ini bertujuan untuk mendengar langsung pembahasan mengenai sejarah kerjasama antara Aceh dan Kedah pada masa lalu.
“Sebagai daerah penghasil minyak, potensi ekonomi di Aceh cukup tinggi. Saya yakin Aceh akan menjadi lebih makmur. Kemajuan Aceh setidaknya bisa berdampak bagi majunya Kedah seperti masa lalu,” ujarnya.
Wan Samsuddin juga berkeyakinan, Aceh bisa kembali berjaya dan masyhur seperti zaman kerajaan dulu. Terlebih lagi Aceh saat ini telah menerapkan syariat Islam. Ia berharap, Unsyiah sebagai salah satu lembaga pendidikan terbesar di Aceh bisa menjadi salah satu pencetus kebangkitan Aceh.
Sementara itu, Alfiansyah Yulinur berharap pertemuan ini bisa membuat hubungan Aceh dan Malaysia semakin dekat dan baik. Sementara pakar sejarah Unsyiah, Dr. Husaini Ibrahim, M.Pd memaparkan secara rinci tentang sejarah Aceh-Malaysia pada masa Kesultanan Iskandar Muda di hadapan ratusan warga Malaysia tersebut.
Direncanakan, selain ke Unsyiah rombongan PSMK juga akan mengunjungi situs-situs sejarah Aceh dan situs tsunami seperti, museum Aceh, museum tsunami, dan makam Tgk. Dianjong di Peulanggahan Banda Aceh.
Penulis : Ferhat Muchtar
Editor : Reza Fahlevi
No responses yet